Nama : Dewi Nur Aini
NIM : G1D014032
MEKANISME
TERSEDAK
Seseorang yang tidak
bisa makan berhati-hati karena terburu-buru bisa menyebabkan tersedak.
Seseorang yang tersedak biasanya terjadi penyumbatan jalan napas. Terkadang
seseorang yang sedang tersedak tidak dapat berbicara untuk memberitahukan apa
yang sedang menimpanya. Kita tersedak jika makanan menuju jalan yang salah dan
tenggorokan berusaha mengeluarkannya. Saat menelan makanan, katup tenggorokan
(epiglotis) akan menutup bagian atas batang tenggorokan, akibatnya makanan
meluncur ke kerongkongan. Jika pada saat menelan makanan, kita menarik napas,
maka katup tenggorokan akan terbuka, makanan dapat masuk ke tenggorokan.
Akibatnya kita merasa tercekik dan akhirnya tersedak.
Tersedak bermakna bahwa seseorang sedang
berusaha untuk mengeluarkan sesuatu dari saluran udara yang sebagian terhalang
atau berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan udara. Ini adalah salah satu
penyebab kematian yang paling umum pada seseorang. Jika seseorang batuk,
menangis, atau berbicara, dan bernapas,dengan baik, maka saluran udara tidak
terhalang. Perlu menggerakkan udara untuk menghasilkan suara. Refleks muntah
dan batuk yang dilakukan seseorang akan selalu mengeluarkan kepingan. Dari
tangan ke mulut adalah prosedur tindakan baku bagi seorang anak, namun
merupakan kecemasan bagi orang tua. Anak terkadang menelan objek atau benda
kecil seperti koin, yang hampir selalu dapat menerobos dan dapat dihilangkan
dalam waktu satu sampai tiga hari tanpa menyebabkan bahaya apa pun. Jika anak
tersebut tidak batuk, tidak mengeluarkan air liur secara berlebihan, tidak
mengalami rasa nyeri di bagian perut mana pun, dan benar-benar tampak tidak
kesakitan, tidak perlu melaporkan penemuan ini
ke dokter.
Tetapi ada saat ketika
harus merasa cemas karena terkadang objek seperti gula batu atau sebuah koin
yang besar mungkin menginap menginap di kerongkongan anak, tabung penggerak
dari mulut ke perut. Objek yang terperangkap di dalam kerongkongan tidak
terlalu serius daripada objek yang terperangkap di pipa udara, tetapi hal itu
masih tetap membahayakan kemampuan anak untuk menelan dan kadang-kadang bahkan
kemampuan untuk bernapas. Tanda-tanda harus menghubungi dokter : air liur
menetes secara berlebihan, anak merasa sakit di tempat terperangkapnya objek
(biasanya hanya anak lebih tua yang dapat menunjukkan lokasi rasa sakit), dan
dia tidak mampu menelan.
Ketika anak menunjukkan
tanda berikut, maka saluran udaranya terhalang: sulit bernapas atau wajah
berubah biru, pucat, memperlihatkan ekspresi “aku sedang tersedak”: mata lebar,
mulut terbuka, meneteskan air liur, wajah tampak panik, dan untuk anak yang
lebih tua, memperlihatkan tanda tersedak dengan memegangi lehernya. Ada dua
pendekatan yang dapat dilakukan: Gerakan
Heimlich disebut dorongan perut bagi anak yang berusia di atas satu tahun,
dan teknik tepukan punggung dan tekanan dada untuk anak di atas satu tahun
(Sears, 2013).
Jika jantung berhenti memompa darah, anak
segera kehilangan kesadaran dan secara klinis dianggap meninggal. Jika ini terjadi,
jantung tidak memompa darah dan hanya ada waktu sekitar empat menit untuk
memperbaiki masalah sebelum terjadi kerusakan otak yang menetap. Tanpa
pertolongan, anak akan meninggal secara biologis (menetap) dalam waktu beberapa
menit. Ketika jantung anak berhenti berdenyut, ia segera memerlukan RJP
(Resusitasi Jantung Paru). RJP adalah proses pemberian bantuan pernapasan dan
penekanan dada untuk menggerakkan oksigen ke seluruh tubuh. Penekanan dada
dilakukan dengan satu tangan (untuk anak usia 1-8 tahun). Posisi yang benar di
dada adalah di antara kedua puting, di separuh bagian bawah dari tulang dada (Purwoko,
2006).
DAFTAR PUSTAKA
Sears, W., Sears, M., Sears, R., & Sears,
J. (2013). The Baby Book,
Revised Edition: Everything You Need to Know About Your Baby from Birth to Age
Two. Hachette Digital, Inc..
Purwoko, Susi.2006.Pertolongan Pertama dan
RJP pada Anak Ed.4.Jakarta:Arcan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar