Rabu, 24 Desember 2014



Nama   : Dewi Nur Aini
NIM    : G1D014032

MEKANISME TERSEDAK
Seseorang yang tidak bisa makan berhati-hati karena terburu-buru bisa menyebabkan tersedak. Seseorang yang tersedak biasanya terjadi penyumbatan jalan napas. Terkadang seseorang yang sedang tersedak tidak dapat berbicara untuk memberitahukan apa yang sedang menimpanya. Kita tersedak jika makanan menuju jalan yang salah dan tenggorokan berusaha mengeluarkannya. Saat menelan makanan, katup tenggorokan (epiglotis) akan menutup bagian atas batang tenggorokan, akibatnya makanan meluncur ke kerongkongan. Jika pada saat menelan makanan, kita menarik napas, maka katup tenggorokan akan terbuka, makanan dapat masuk ke tenggorokan. Akibatnya kita merasa tercekik dan akhirnya tersedak.
 Tersedak bermakna bahwa seseorang sedang berusaha untuk mengeluarkan sesuatu dari saluran udara yang sebagian terhalang atau berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan udara. Ini adalah salah satu penyebab kematian yang paling umum pada seseorang. Jika seseorang batuk, menangis, atau berbicara, dan bernapas,dengan baik, maka saluran udara tidak terhalang. Perlu menggerakkan udara untuk menghasilkan suara. Refleks muntah dan batuk yang dilakukan seseorang akan selalu mengeluarkan kepingan. Dari tangan ke mulut adalah prosedur tindakan baku bagi seorang anak, namun merupakan kecemasan bagi orang tua. Anak terkadang menelan objek atau benda kecil seperti koin, yang hampir selalu dapat menerobos dan dapat dihilangkan dalam waktu satu sampai tiga hari tanpa menyebabkan bahaya apa pun. Jika anak tersebut tidak batuk, tidak mengeluarkan air liur secara berlebihan, tidak mengalami rasa nyeri di bagian perut mana pun, dan benar-benar tampak tidak kesakitan, tidak perlu melaporkan penemuan ini  ke dokter.
Tetapi ada saat ketika harus merasa cemas karena terkadang objek seperti gula batu atau sebuah koin yang besar mungkin menginap menginap di kerongkongan anak, tabung penggerak dari mulut ke perut. Objek yang terperangkap di dalam kerongkongan tidak terlalu serius daripada objek yang terperangkap di pipa udara, tetapi hal itu masih tetap membahayakan kemampuan anak untuk menelan dan kadang-kadang bahkan kemampuan untuk bernapas. Tanda-tanda harus menghubungi dokter : air liur menetes secara berlebihan, anak merasa sakit di tempat terperangkapnya objek (biasanya hanya anak lebih tua yang dapat menunjukkan lokasi rasa sakit), dan dia tidak mampu menelan. 
 Ketika anak menunjukkan tanda berikut, maka saluran udaranya terhalang: sulit bernapas atau wajah berubah biru, pucat, memperlihatkan ekspresi “aku sedang tersedak”: mata lebar, mulut terbuka, meneteskan air liur, wajah tampak panik, dan untuk anak yang lebih tua, memperlihatkan tanda tersedak dengan memegangi lehernya. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan: Gerakan Heimlich disebut dorongan perut bagi anak yang berusia di atas satu tahun, dan teknik tepukan punggung dan tekanan dada untuk anak di atas satu tahun (Sears, 2013).
 Jika jantung berhenti memompa darah, anak segera kehilangan kesadaran dan secara klinis dianggap meninggal. Jika ini terjadi, jantung tidak memompa darah dan hanya ada waktu sekitar empat menit untuk memperbaiki masalah sebelum terjadi kerusakan otak yang menetap. Tanpa pertolongan, anak akan meninggal secara biologis (menetap) dalam waktu beberapa menit. Ketika jantung anak berhenti berdenyut, ia segera memerlukan RJP (Resusitasi Jantung Paru). RJP adalah proses pemberian bantuan pernapasan dan penekanan dada untuk menggerakkan oksigen ke seluruh tubuh. Penekanan dada dilakukan dengan satu tangan (untuk anak usia 1-8 tahun). Posisi yang benar di dada adalah di antara kedua puting, di separuh bagian bawah dari tulang dada (Purwoko, 2006).





















DAFTAR PUSTAKA
Sears, W., Sears, M., Sears, R., & Sears, J. (2013). The Baby Book, Revised Edition: Everything You Need to Know About Your Baby from Birth to Age Two. Hachette Digital, Inc..
Purwoko, Susi.2006.Pertolongan Pertama dan RJP pada Anak Ed.4.Jakarta:Arcan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar